Apresiasi, Jajaran Polres Lubuk Sikaping Periksa Pihak Penyerobot Lahan

    Apresiasi, Jajaran Polres Lubuk Sikaping Periksa Pihak Penyerobot Lahan
    Advokad Nasional

    Padang, - Pengacara Kondang Alhamra Ariawan, SH.MH merespon positip langkah Jajaran Polres Lubuk Sikaping memeriksa sejumlah orang yang terkait, untuk mengungkap kasus penyerobotan lahan ilegal yang dilakukan Fauzi di Kampung Banca Laweh, Simpang, Bonjol.

    "Saya apresiasi tinggi, karena pelaku telah menguasai hak orang lain, sebagai bentuk pelanggaran hukum, " katanya.

    Fauzi membangun rumah di atas lahan milik Yetni itu adalah bentuk kriminalitas, perampasan hak orang lain bisa dihukum berat dan dapat dituntut dengan pasal berlapis.

    Penegak hukum dapat menjerat dengan pasal perdata dan pidana. Sebab, Fauzi dan keluarganya telah mengelola, merusak, merampas dan menguasai lahan orang lain tanpa izin.

    Peristiwanya, sudah terjadi dua kali, berarti sudah ada niat dan rencana kriminalitas tinggi. Selain itu, telah terang - terangan melawan hukum, kebal hukum dan bertindak dengan gaya premanisme.

    "Ini negara hukum, gaya seperti itu tidak dibenarkan, penegak hukum harus bertindak tegas, " pintanya.

    Laporan Yetni, sudah mesti segera dituntaskan. Karena jika terlambat, peristiwanya semakin rumit dan melebar yang justru dapat berdampak lebih luas. Sebagai pemerhati hukum dan banyak menangani kasus, perbuatan Fauzi warga Banca Laweh harus segera dihentikan. ***

    Asripilyadi

    Asripilyadi

    Artikel Sebelumnya

    Masyarakat yang Sudah Vaksin Dosis 1 Sudah...

    Artikel Berikutnya

    Kejari Tinjau 6 Pekerjaan 2021 Yang Belum...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami